Kamis, 04 November 2010

SEPINTAS TENTANG ORIENTALISME


SEPINTAS TENTANG ORIENTALISME
Kehadiran islam dimuka bumi ini membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Semua itu tidak lepas dari ajaran Al-qur'an dan sunah nabi Muhammad SAW yang sesuai dengan fitrah dan akal manusia. Disaat berbagai peradaban berkuasa atas dunia, kemunculan Al-qur'an ibarat rembulan diantara bintang-bintang yang kedap kedip. Cahayanya menenggelamkan semua cahaya yang ada. Seketika itu pula dunia seakan menjelma dari kegelapan menjadi terang benderang dengan pancaran sinar ilahi.

Kenyataan ini tidak bisa dielakkan oleh manusia manapun. Bahkan oleh orang-orang yang membenci islam sekalipun. Tutur kata yang tidak mau menerima islam tidak bisa disembunyikan dengan perilaku mereka yang cinta terhadap ajaran islam. Walau itu semua mereka lakukan dengan cara licik dan berbagai macam tipu muslihat.

Saat awal kedatangan islam yang dibawa oleh Muhammad.SAW, dalam sekejap dunia berubah. Ini merupakan pencapaian yang sangat fantastis dalam sejarah peradaban dunia. Kejahiliyahan dan ketidak adilan yang mengekang umat manusia selama ber-abad-abad bisa terobati dalam waktu yang super singkat. Semua itu disebabkan oleh ajaran islam yang sesuai dengan fitrah dan akal manusia. Karena Allah.SWT tau apa yang dibutuhkan oleh hambanya.

Sejak itulah lahir peradaban dan kebudayaan dari rahim islam yang belum pernah dicapai oleh bangsa dan umat manapun. Secara bertahap bermunculan berbagai disiplin ilmu dalam berbagai lini kehidupan. Hal ini membuat dunia terbelalak kagum sehingga orang-orang berbondong-bondong mempelajari islam. Tidak terkecuali orang-orang yang membenci islam sekalipun. Tidak heran kemudian muncul istilah orientalisme.

Definisi Orientalisme secara bahasa

Oriental dalam Bahasa Indonesia berarti mengenai dunia timur atau negara-negara timur. Sedangkan orientalis berartikan ahli bahasa, kesusastraan, dan kebudayaan bangsa-bangsa timur

Orientalisme dalam bahasa arab biasa disebut Al-Istisroq. Yang berarti mempelajari ilmu ketimuran dan bahasanya
Dalam kamus-kamus bahasa Eropa(Inggris,Jerman,Prancis) ada pemaknaan yang berbeda tentang maksud dari kata timur atau orient. Timur disini bukan berarti Negara-negara timur secara geografis. Tetapi kata timur disini dititik beratkan pada timur yang berhubungan dengan tempat terbitnya matahari, cahaya dan petunjuk terang(Morgenland). Ini kebalikan dari kata barat sebagai tempat terbenamnya matahari(Abenland). Hal ini disampaikan oleh Sayyid Muhammad syahid dalam definisinya tentang orientalisme dengan merujuk kamus-kamus bahasa Eropa.

Definisi Orientalisme secara Istilah

Ada beberapa definisi Orientalisme. Walau memiliki bermacam definisi, tetapi makna dan substansinya sama. Yaitu mengenai pembelajaran orang-orang barat terhadap dunia ketimuran.

Awal Muncul Orientalisme

Para ilmuan islam yang mendalami orientalisme berbeda pendapat dalam membatasi kapan awal munculnya orinetalisme. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sudut pandang mereka dalam mendefinisikan orientalis itu sendiri. Apakah orang barat yang hanya berkunjung ke timur disebut orientalis?atau apakah orientalis adalah orang-orang barat yang menulis tentang dunia ketimuran?, atau orientalis adalah orang-orang barat yang belajar dan memperdalam ilmu ketimuran dengan tujuan apapun?. Dari inilah para ilmuan islam berbeda pendapat:

1.Orientalisme muncul pada akhir abad ke-7 Masehi. Pendapat ini bersandar pada adanya tulisan-tulisan keislaman oleh beberapa pemuka Kristen saat itu. Seperti halnya Yuhana Ad-Damasqy .

2.Dikatakan bahwa Orientalisme muncul pada abad ke-10 Masehi ketika para pelajar barat mulai mempelajari ilmu ketimuran yang saat itu dipimpin langsung oleh seorang pemuka gereja katolik berkebangsaan prancis. Ia telah mempelajari bahasa Arab di Qurtuba. Kemudian kembali ke negaranya guna menduduki posisi sebagai Baba .

3.Bahwa Orientalisme tumbuh pada abad ke-12 Masehi. Hal ini diperkuat oleh munculnya beberapa karya orientalis saat itu. Seperti adanya terjemahan pertama makna Al-Qur’an. Begitu juga adanya kamus pertama Latin-Arab.

4.Sebagian ilmuan dan pemikir Islam berpendapat bahwa Orientalisme adalah dampak dari perang salib yang merupakan fase akhir dari rentetan perang antara islam dan Kristen secara militer. Hal tersebut berangkat dari keyakinan para tentara Salib dari kaum Kristen bahwa Islam tidak akan pernah bisa dikalahkan dengan militer. Mereka kaum muslimin memiliki keyakinan hati yang sangat kuat. Mereka sangat gigih dan tidak akan pernah ciut dengan pedang dan senjata. Satu-satunya cara guna meruntuhkan dan mengalahkan islam adalah memisahkan mereka dari agama mereka yaitu dua pegangan abadi Al-Quran dan Sunnah. Dan inilah yang nantinya kemudian di kenal dengan istilah perang pemikiran(Gozwu Al-Fikr). Salah satu metode ampuh barat menghancuran islam. Sejak itulah pemuka-pemuka gereja gencar mempelajari Islam. pembelajaran mereka terhadap Islam tidak berangkat dari keimanan yang bisa memperkuat keyakinan mereka kepada ajaran Muhammad SAW. Tetapi sebaliknya guna mencari celah dalam islam yang memungkinkan melemparkan keragu-raguan dihati umat muslim.

5.Ada juga beberapa ilmuan islam yang berpendapat bahwa munculnya Orientalisme sejak abad ke-18. berawal dari ofensi Napolion seorang berkebangsaan prancis kepada mesir dan negeri-negeri timur lainnya pada tahun 1213 Hijriyah atau 1798 Masehi. Kendatipun ini adalah ofensi militer, tetapi saat itu Napolion juga ditemani sejumlah ilmuan dan pakar.

 
Beberapa Fase Perkembangan Orientalisme

 1.Islam melahirkan peradaban yang gemilang membuat bangsa Barat terbelalak.
 Fase ini dimulai sejak berdirinya Daulah Islamiyah di Andalusia(Spanyol). Yang selanjutnya memotivasi kebangkitan dan lahirnya peradaban islam yang sangat gemilang yang belum pernah diraih oleh Bangsa manapun sebelumnya. Sehingga membuat orang-orang Barat terbelalak kagum melihat pencapaian yang sangat fantastis ini. Keadaan itulah yang membuat bangsa Barat merasa harus segera mencari rahasia kebangkitan Islam. Apa yang memotivasi Islam?, Apa Rahasia dibalik kemajuan Islam? dimana letak sumber kekuatan islam sehingga bisa memenangkan perang salib? Menjadi pertanyaan besar dibenak mereka. Tidak heran jika saat itu kita melihat Barat berbondong-bondong mempelajari Islam. Mulai mempelajari ilmu-ilmu Islam dan bahasanya dengan harapan mereka bisa segera bangkit dari tidur nyenyak mereka yang berkepanjangan. Bahkan saat itu bisa kita saksikan para pemuka Kristen berbondong mendatangi Andalusia dan pusat-pusat peradaban Islam saat itu. Diantara Disiplin Ilmu yang banyak mereka pelajari adalah
 

Motivasi-Motivasi Orientalis
Ada beberapa faktor yang memotivasi para orientalis slalu gigih dalam melakukan misinya. Jika kita perhatikan hubungan antara orientalisme, kristenisasi, dan juga kaitannya dengan penjajahan di muka bumi maka akan kita temukan sebuah titik temu antara motivasi dan tujuan dari orientalisme. Ini semua tidak lepas dari rentetan skenario Gozw Al-Fikr(perang pemikiran) yang telah dicanangkan oleh arsitek-arsitek handal yang sinis pada islam. Khususnya setelah berkobarnya perang Salib. Simbol perang antara Islam dan Kristen. Melihat tentara Islam saat itu dengan kobaran semangat yang membara. Tidak ada yang terbesit dibenak tentara muslim saat itu selain Hidup dengan mulia dimuka bumi atau mati syahid sebagai panji islam. Kilatan pedang musuh yang terhunus tajam tidak menggetarkan hati mereka sedikitpun.

1.Motivasi agama
2.kolonialisme
3.kepentingan politik
4.Ekonomi
5.Ilmu pengetahuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar